|
SQ Stewardess & Me |
Rabu, 30 Desember 2014 setelah jam pulang kantor pukul 16:00 saya langsung naik taksi menuju Soekarno-Hatta International Airport, Jakarta. Ini adalah pertama kalinya saya terbang menggunakan Singapore Airlines, salah satu maskapai bintang lima. Perjalanan kali ini juga merupakan perjalanan saya ke Singapore pertama kali sejak pindah ke Jakarta tahun 2012. Tak terasa sudah empat tahun lebih saya tidak jalan-jalan ke Singapura. Padahal dulu sewaktu masih bekerja di sebuah perusahaan minyak Amerika di Riau saya paling tidak dua tahun sekali ke Singapura, karena penerbangan yang cukup singkat hanya 45 menit dari Pekanbaru. Terakhir ke Singapura sebelum Universal Studio dan Ion Orchad mall dibuka. Ini adalah rangkaian awal dari perjalanan liburan saya ke
Myanmar untuk merayakan pergantian tahun baru.
|
Jakarta Airport dalam masih dalam suasana Christmas |
Check In
Penerbangan saya malam itu pukul 20:20 malam dengan menggunakan pesawat Boeing 777-200
series. Setelah satu jam perjalanan melewati jalan tol akhirnya saya sampai juga di airport. Beruntung saya sudah instal aplikasi SQ Mobile di iPhone saya, sehingga saya sudah bisa melakukan online
check in dan memilih tempat duduk sehari sebelumnya. Dan tentunya saya memilih
window seat. Meskipun sudah melakukan online check in saya tetap harus melapor ke konter check in untuk mendaftarkan bagasi saya. Meskipun penerbangan lanjutan ke Myanmar masih besok pagi, bagasi saya akan otomatis diteruskan ke penerbangan berikutnya dan tidak harus mengambilnya di Changi Airport terlebih dahulu.
|
Drop Baggage counter |
|
My boarding pass Jakarta-Singapore and Singapore-Yangon |
Great Indonesian Restaurant
Sambil mining take off saya mampir di Great Indonesian Restaurant yang baru saga di renovasi. Restoran ini baru saga di renovasi dan terletak di Handricraft Centre Terminal 2E Soekarno-Hatta International Airport. Saya memesan minuman
lime and lemon grass mojito, chicken cream soup dan grilled banana with cheese and chocolate.
Susunan kursi di kelas Ekonomi adalah 3-3-3 kecuali dua baris yang paling belakang yaitu 2-3-2. Saya memilih kursi dua dari belakang waktu itu, jadi terkesan lebih nyaman dan lapang. Sedangkan untuk kelas bisnis adalah 2-2-2.
|
Economy Class Cabin Singapore Airlines Boeing 777-200 |
Inflight Service
Jumlah penumpang malam itu sangat sedikit, keterisian pesawat hanya sekitar dibawah 20 persen dari kapasitas kursi. Pramugarinya sangat ramah dan sangat personal menyapa dan berbincang dengan saya. Handuk kecil hangat diberikan ke setiap penumpang sebelum terbang. Layar hiburan tersedia untuk setiap penumpang dibelakang kursi di depan kita. Namun, layar ini belum touchscreen, jadi untuk mengoperasikannya harus dengan joystick. Bantalnya juga sangat nyaman dan lembut. Untuk penerbangan ini diberikan earphone kecil seperti earphone di handphone.
|
Hot towel before take off & Entertaiment Screen |
|
Pillow |
|
Earphone |
Pilihan koran lokal berbahasa Inggris seperti Jakarta Globe dan Jakarta Post tersedia sebelum berangkat. Inflight magazine dengan nama Silverkris menghadirkan berbagai artikel traveling yang bagus, namun jumlahnya masih lebih sedikit dari Colour Magazine Garuda Indonesia. Selain itu berbagai majalah bisnis dan fashion juga tersedia sepersi Business Traveller, Forbes, Conde Nast Traveler
|
Pilihan Bacaan di dalam pesawat |
|
Conde Nast Traveler |
Food & Beverages
Untuk menu makan malam itu saya memilih Beef Lasagna. Rasanya sangat enak, mungkin lasagna terenak yang selama ini. Teksturnya lembut dan dagingnya banyak. Lasagna ini disajikan dengan wortel dan brokoli rebus. Untuk minuman sudah tersedia orang juice dalam kemasan, pilihan tea atau kopi dan red wine atau white wine. Saya memilih mencoba red wine malam ini. Untuk dessert disajikan pudding, namun rasanya biasa saja.
|
Inflight Meal Singapore Airlines Economy Class Jakarta-Singapore |
|
Hot Tea on the sky |
|
Red Wine |
|
Pudding for Dessert |
Landing - Singapore Changi Airport
Setelah terbang selama 1 jam 20 menit akhirnya saya mendarat di Changi Airport. Terakhir saya menginjakan kaki disini tahun 2010. Sebelum keluar pesawat pramugarinya sangat ramah mau mengambil foto saya dan mau diajak foto bareng.
|
Thanks SQ for nice and safe flight |
|
Welcome to Changi Airport |
Jam sudah menunjukan pukul 11 malam dan saya akan transit disini sekitar 6 jam sebelum melanjutkan penerbangan ke Yangon besok pagi. Suasana airport uang cukup sepi malam itu. Saya berjalan melewati beberapa boarding room yang kosong dan beberapa sudah tidak nyala lagi lampunya. Namun, Changi tetap memberi keramahan dan kenyamanan buat para pelancong.
bersambung...
1 komentar:
info ke sg pertama kali
cocok buat backpacker nih
thanks infonya
Posting Komentar