Kamis, 18 Desember 2014

Nyamannya Terbang Dengan Pesawat Baling-Baling Garuda Indonesia ATR 72-600 Bali - Labuan Bajo

Pesawat Garuda Indonesia ATR 72-600 nomor penerbangan GA 7026 Bali - Labuan Bajo 
Setelah menghabiskan malam di Bali dan transit di Quest Hotel Kuta yang berjarak sekitar 1 km dari Ngurah Rai International Airport. Saya bangun cukup pagi taku ketinggalan penerbangan GA 7026 ke Labuan Bajo pukul 6:30. Saya cukup beruntung karena beberapa hari sebelumnya dapat informasi kalau penerbangan ini jadwalnya dirubah setengah jam lebih lama. Pukul 5:15 shuttle bus dari hotel sudah siap mengantar saya ke airport, perjalanan hanya sekitar 15 menit dari hotel. Memasuki terminal domestik yang baru terkesan lapang dan cukup luas. Akhirnya terminal ini sudah official dibuka setelah renovasi. Proses check-in pun tidak terlalu lama karena masih cukup pagi dan tidak banyak penerbangan.



Jenis pesawat yang digunakan untuk penerbangan ke Labuan Bajo adalah ATR 72-600 dengan branding Garuda Explore. Jenis pesawat ini digunakan untuk menerbangi rute-rute kota-kota kecil yang memiliki bandara yang tidak bisa digunakan untuk mendarat pesawat Boeing 737-800 ataupun Airbus A319/320. Jenis pesawat ini hanya memiliki kursi kelas ekonomi sebanyak 70 seats. Jangan khawatir meskipun hanya ada kelas ekonomi Garuda Indonesia sebagai full service airline tetap memberikan snack/makanan.
Suasana Kabin Garuda Indonesia Explore ATR 72-600
Suasana di dalam kabin pesawat ATR 72-600
Penerbangan pagi itu tepat waktu. Untuk penerbangan dengan jenis pesawat ini, bagasi kabin hanya mampu menampung ukuran tas yang kecil. Meskipun koper kecil saya kurang dari 7 kg namun tidak masuk ke cabin dan sewaktu sebelum menaiki pesawat koper saya diminta oleh petugas untuk dimasukan kebagasi dan diberi kartu bagasi berwarna pink. Kelebihannya sewaktu pesawat mendarat kita dapat mengambil bagasi tersebut tepat setelah kita menuruni tangga pesawat dan tidak perlu antri di tempat pengambilan bagasi di terminal kedatangan.

Snack Time!
Snack Time!
Setelah sekitar dua puluh menit dari lepas landas, pramugasi membagikan snack dalam kotak yag berisi roti, kue dan air mineral. Pemandangan yang sangat mengagumkan saat terbang diatas Pulau Lomok, Sumba dan pulau-pulau kecil di Nusa Tenggara. Meskipun awan cukup tebal tetapi cuaca cukup cerah. Terbesit keinginan untuk menapakan kaki di pulau-pulau tersebut. Perbukitan yang memukai dan pantai berpasir putih di beberapa lokasi sangat jelas diamati dari jendela pesawat. Namun sayang dipenerbangan kali ini saya tidak mendapat kursi di dekat jendela jadi tidak bisa mengambil gambar. 

Pesawat Garuda Indonesia ATR 72-600 mendarat di Komodo Airport
Setelah mendekati Pulau Flores nampak perbukitan berwarna coklat kemerahan, tanah-tanah gersang nyaris tanpa vegetasi dibagain tengah pulaunya kecuali semak-semak dan pohon lontar. Hanya tanaman mangrove ditepian pantai yang menambah gradasi warna di Pulau Flores. Penerbangan yang sebagian besar diisi wisatawan manca negara ini akhirnya siap untuk mendarat setelah pilot memberi pengemumuman "prepare for landing". Turis yang duduk dibelakang sayapun mengeluarkan kata "fascinating!!!" setelah dia terbangun dan melihat pemandangan keluar jendela. Pemandangan yang sangat jauh berbeda dengan yang ada di Jawa, Sumatra, Kalimantan atau Sulawesi.

Senangnya saya meskipun belum sempat mandi :)
Bandara di Labuan Bajo ini bernama Komodo Airport. Gedungnya belum jadi 100 persen karena masih dalam proses renovasi. Bangunan yang didominasi kaca ini memiliki arsitektur yang unik meliuk-liuk. Namun kesan keindahan ini hanya mampu mengagumkan saya selama 10 menit. Setelah memasuki terminal kedatangan dan ke toiletnya, banyak saya temui kran air dan urinary yang sudah rusak. Kualitas bangunan dan interiornya kurang bagus menurut saya, hal ini sudah wajar terjadi di proyek-proyek fasilitas publik lainnya. Bandara yang merupakan pintu masuk bagi wisatawan seharusnya memberi kesan yang bagus buat traveler. Dengan segala keterbasan ini saya pagi itu semangat sekali untuk melanjutkan perjalanan saya melihat komodo di Pulau Rinca. 

Terminal Baru Komodo Airport yang modern
Terminal Komodo Airport yang masih dalam proses konstruksi,
Mobil jemputan yang disediakan oleh guide sudah menunggu dan siap mengantarkan saya ke Pelabuhan Labuan Bajo. Namun sebelumnya, tanpa saya minta, dia menghentikan mobil di sebuah kelokan jalan dengan pemandangan menghadap pelabuhan. Kamera dan handphone saya pun siap mengambil gambar. Komentar salah satu teman saya yang pernah hidup di Eropa beberapa tahun bilang pemandangannya seperti kota Monako versi Flores. Banyak kapal-kapal kecil terbuat dari kayu berlabuh disini. Meskipun panas tapi hembusan angin dari laut membuat lebih sejuk.
Pemandangan Pelabuhan Labuan Bajo dari atas bukit.

Tidak ada komentar: