Hot Air Balloons Overs Ancient Pagoda in Bagan, Mandalay, Myanmar |
Setelah beberapa waktu lalu saya ke toko buku kinokuniya dan melihat lonely planet di rak bukunya dengan gambar balon udara terbang di atas stupa dan pagoda, kemudian saya melakukan riset sederhana mengenai wisata ke Myanmar.
Ada berita bagus pada akhir November 2014 ada penandatanganan kerjasama code share antara Garuda Indonesia dengan Myanmar Airways Internasional dengan penerbangan transit di Singapura atau di Bangkok. Berikut kode penerbangan dan jadwal code share Garuda Indonesia dan Myanmar Airways International:
Sumber: www.garuda-indonesia.com/id/en/news-and-events/index.page? |
Codeshare flight agreement ini rencananya dimulai per December 2014 kemaren, tetapi saya mencoba booking dari website Garuda Indonesia, penerbangan tujuan Yangon belum ada. Mungkin tiket baru bisa dibooking melalui travel agent atau kantor penjualan Garuda.
Dari beberapa blog yang saya baca, banyak wisatawan Indonesia yang tidak bisa melanjutkan penerbangan ke Myanmar karena tertahan di check in counter di Kuala Lumpur Airport/ Changi Singapore Airport karena tidak memiliki visa meskipun melakukan perjalanan setelah bulan Juli 2014 karena tidak bisa menunjukkan bahwa wisatawan Indonesia sudah bebas visa. Ada baiknya kita mencetak dokumen yang ada di website Myanmar Foreign Affairs tentang daftar negara yang bebas visa dan jumlah harinya disini. Buat warga negara Indonesia yang ingin mengunjungi negeri ini lebih dari 14 maka harus mendaftar visa disini dengan biaya 50 USD.
Sayapun iseng-iseng melihat Google Earth negara Myanmar dengan fitur satelit. Negara ini memiliki kondisi geologi yang unik. Terdapat beberapa barisan pegunungan yang membujur dari Utara ke Selatan dan diantaranya terdapat Sungai Irrawaddy atau dalam bahasa lokalnya Sungai Ayeyawardy yang terkenal. Lembah Sungai Irrawaddy ini memiliki fitur geologi fluvial channel dan sangat jelas geometri sungai yang sangat menarik serta sistem delta dibagian selatan.
Ananda Pagoda, Bagan, Mandalay, Myanmar |
Untuk mengunjungi dan mengekplor negara ini, turis asing biasanya menghabiskan waktu dua minggu dari bagian selatan sampai utara. Berhubung cuti saya yang terbatas saya hanya bisa melakukan perjalanan selama 5 hari dan hanya di Yangon dan Bagan area saja. Tujuan utama saya adalah mengunjungi Bagan, ibu kota dan pusat keagamaan Budha pada abad ke-10 sampai ke-14. Bagan adalah kota wisata budaya dan sejarah yang memiliki lebih dari 3100 pagoda/stupa yang dibangun pada masa itu.
Pagoda-pagoda ini terbuat dari batubata tidak seperti dari batuan keras di candi Borobudur atau Candi Prambanan. Candi-candi ini terletak ditepi sungai Irrawady yang rentan terhadap kerusakan karena banjir, kelembaban dan erosi pinggir sungai. Bagan juga pernah dilanda gempa bumi di tahun 1975 yang membuat sebagian konstruksi pagoda rusak. Dan situs-situs ini juga menjadi bagian dari UNESCO World Heritage Site.
Wisata akhir tahun ke Myanmar dengan suasa yang berbeda jauh dari kosmopolitan kota-kota besar dan negara maju akhirnya menjadi pilihan saya.
bersambung...
bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar