Jumat, 25 September 2015

My First Business Class Experience with Emirates Boeing 777-300 ER : Jakarta - Dubai - Huston - Dubai - Jakarta


The American Dream. Tidak pernah terbayangkan bagi saya untuk menginjakkan kaki di negara Paman Sam. Saya yang berasal dari sebuah desa di Kabupaten Pati yang baru mendapat akses listrik PLN pada tahun 1990-an. Meskipun pernah waktu kecil bercita-cita jadi astronot dan itu hanya imajinasi dan mimpi muluk seorang anak kecil yang kebanyakan nonton acara televisi TVRI dan TPI waktu itu. Karena hanya dua stasiun itulah yang ada dijamannya. Di era 1990an beberapa kali saya menyaksikan tayangan peluncuran satelit Palapa.

Senangnya lagi, ini adalah liburan pertama saya keluar negeri setelah passport lama saya habis dan tidak pernah jalan-jalan lagi sejak 2010. Dan perjalanan kali ini merupakan momen penting dalam hidup saya. Perjalanan dimana saya akan merayakan ulang tahun saya ke 30 di negeri orang untuk pertama kali dan di Amerika Serikat pula. Perjalanan ini juga pertama kalinya saya terbang menggunakan kelas bisnis. Sayapun berkesempatan mencicipi terbang bersama maskapai Timur Tengah Emirates dengan pesawat Boeing 777-300 ER. Dengan tiket pulang pergi seharga sekitar 6500 USD ini saya penasaran sekali dan sangat antusias untuk menikmatinya. Namun sayang, waktu itu saya belum banyak mengambil foto karena belum kepikiran untuk membuat blog dan berbagi kisah di dunia maya.


Check In

Jumat, 7 Februari 2014. Pulang kantor pukul 4, sampai rumah saya cek satu koper besar dan tas punggung. Karena buru-buru pulang dari kantor, dan tiket pesawat masih ketinggalan di atas meja kantor. Satu jam lebih saya bongkar ulang koper dan geledah kamar dan ruang tamu namun tidak menemukan tiketnya. Ya saya orang yang ceroboh. Panic attack sampai jam 7 malam. Baru kali ini saya tidak forward tiket ke email pribadi saya sebagai back up. Sebenarnya pergi naik pesawat ke luar negeri tidak membawa tiket tidak masalah, cuma tahu sendiri resenya petugas airport di Indonesia sebelum masuk ke tempat check in harus menunjukkan tiket. Padahal kalau di luar negeri cukup tinggal bawa passport saja.

Meskipun agak macet namun saya sampai airport sekitar jam 7an, counter check-in pun belum dibuka, sayapun ngantri di counter check-in business class. Karena suasa menjelang Chinese New Year, ornamen di counter check-in bersuasana Gong-Xi-Fat-Chai. Settle check-in baru tau kalau di sebelah paling kiri ada longue khusus penumpang business class dan bisa sekalian check-in dan ursine imigrasi disana. Sambil menunggu waktu boarding saya menyempatkan diri mencicipi snack dan makanan di lounge ini.

Boarding and Take Off

Setelah menunggu di ruang tunggu, waktunya memasuki pesawat. Setelah duduk, disambut dengan handuk hangat kecil untuk menyegarkan wajah dan mengusap lengan tangan. Saya memilih champagne untuk welcome drink. Pengalaman pertama minum champagne. Benar-benar dimanjakan ternyata kalau naik business class. Penumpangpun dapat kit berisi shaving set, penutup mata buat tidur, sisir rambut dan men hand body lotion merk BVLGARI. Layar audio visual dan hiburan di Emirates yang cukup besar yang diberi nama ICE pun sudah menanti.
ICE screen
Champagne Welcome Drink

Inflight Dining


Makanan dan minuman yang tidak habis-habisnya, fine dinning lengkap dengan makanan pembuka dan penutup serta snack.



Transit di Dubai

Setelah sekitar 7 jam di udara sampailah di Dubai International Airport untuk transit sekitar 3 jam. Fasilitas business lounge saya gunakan sambil menunggu penerbangan berikutnya ke Houston. Tentunya all you can eat, camilan dan makanan serta minuman.



Dubai-Houston

Lama penerbangan sekitar 16 jam, termasuk 10 penerbangan terlama di dunia. Untuk penerbangan kali ini ganti pesawat masih sama jenis Boeing 777 tapi dengan konfugarasi ekonomi-bisnis-first class.



Lunch Time





Welcome to USA

Akhirnya mendarat di Houston dengan selamat. My America Dream.



Back to Jakarta

Saatnya meninggalkan Paman Sam dan balik ke Jakarta. Perjalanan yang sangat menyenangkan selama 5 minggu di USA. Sesampainya di Houston Intercontinental Airport, cukup check-in saja tanpa perlu stempel imigrasi untuk meninggalkan Amerika. Sayang sekali troli disini tidak gratis, dan akhirnya terpaksa narik-narik dua bagasi yang super gede. Business lounge di airportnya juga kecil banget, tapi lumayan lah bisa menikmati makanan ringan dan minuman sambil menunggu penerbangan berikutnya. Sore itu business class di Emirate menuju Dubai penuh. Saya suka desain interiornya Emirates yang ke emas-emasan dan nampak elegan, bahkan sampai penutup toiletnya juga berwarna yang sama.



another champagne


welcome drink and nuts
Dinner time

Saya lupa pesen apa untuk makan malam, berikut penampakannya dan yang jelas rasanya tidak perlu diragukan lagi



Tidak lengkap kalau tidak menikmati dessert yang lezat ini


Transit 12 jam di Dubai

Selama transit di Dubai sekitar 12 jam, saya mendapat jatah untuk menginap di Le Meredien Hotel di dekat airport. Urusan visa dan hotelnya sudah ada yang ngatur, tapi tetap harus ngantri di imigrasi, bolak-balik jalur imigrasi dan minta stempel serta jangan lupa tukar mata uang dulu.



Limousine service sudah menanti untuk mengantarkan saya ke hotel. 


 Le Meridien Dubai

Sampailah di Le  Meredien Dubai dan melanjutkan untuk makan malam di hotel saja. Tadinya mau jumpa sama senior waktu kuliah di Surabaya yang kerja di Dubai tapi dibatalkan jadi akhirnya tidak menikmati kota Dubai hanya rileks di hotel saja. Internet di hotel ini tidak gratis, jadi harus beli paket internet. Gratis buah-buahan dan satu botol wine menanti di kamar hotel. Tapi ingat jangan coba-coba memindahkan snack dikotak mini bar, karena di setting pake sensor gerakan, begitu dipindahkan dikira kita ambil snacknya. Pengalaman bodoh saya haha, waktu mau check out hampir kena charge mini bar.










Dubai-Jakarta

Waktu efektif di hotel cuma kurang dari 10 jam, dipotong proses imigrasi dan bolak-balik airport-hotel, dan saya takut ketiduran dan ketinggalan pesawat lanjutan ke Jakarta. Penerbagan ke Jakarta pagi sekali sekitar jam 5, jadi saya memutuskan jam 3 sudah sampai airport dan menikmati airport lounge dulu. Proses boarding cukup semprawut pagi itu setelah telah beberapa menit, jalur masuk penumpang ekonomi dan bisnis yang seharusnya dipisahin akhirnya pada saling serobot. Namun yang terpenting penerbangan saya selamat sampai Jakarta dan bisa berbagi cerita di blog ini.










Tidak ada komentar: